Minggu, 06 Januari 2008

Love Notes

Love Notes
Di dalam kamar dengan design warna pink berukuran sedang itu, ku rebahkan tubuhku begitu saja di atas tempat tidur, memandang kosong ke atas langit-langit kamarku yang ku penuhi dengan hiasan pesawat dan kuda-kudaan yang ku buat dari kertas. Ku pejamkan mata sejenak, lalu menghirup napas dalam-dalam. Lalu, ku buka mataku kembali, menoleh ke dinding kiri kamar tidurku. Mataku menangkap kaca jendela kamarku yang belum tertutup kelambu, namun aku justru ingin membiarkannya saja. Malam ini bulan dan bintang di luar langit atas sana memang sedang bagus-bagusnya. Cahaya bulan bahkan dengan jelas terpancar masuk ke dalam kamarku melalui kaca jendela itu. Aku menoleh ke dinding kanan kamarku. Mataku menangkap poster Avril Lavigne berukuran besar dan beberapa poster grup band domestik ternama berukuran sedang terpampang disitu. Aku menoleh kembali, menyangga kepalaku dengan kedua tanganku, dan kedua mataku kini lurus ke depan menatap sebuah poster berukuran besar yang terpampang di dinding yang letaknya berhadapan dengan tempat tidurku, sebuah poster setangkai bunga mawar merah yang sedang mekar dan sedikit tertiup angin. Terlihat indah dan cantik sekali bunga mawar itu. Ah, memandang poster bunga mawar merah yang sedang mekar itu seperti sedang memandang ke dalam diriku saja. Aku tersenyum sendirian pada itu.
Orang bilang bunga mawar merah itu melambangkan cinta. Karena itulah biasanya ketika ada cowok yang hendak mengungkapkan perasaan cintanya kepada seorang cewek, sang cowok biasanya mengungkapkan perasaan cintanya itu sembari memberikan seikat atau setangkai bunga mawar merah kepada cewek pujaannya.
“Kalo begitu berarti bunga mawar merah yang sedang mekar melambangkan cinta yang sedang mekar juga dong?” tanyaku sendirian menyimpulkan, lalu kembali tersenyum sendirian.
Ah, aku memang tidak bisa membohongi diri sendiri. Aku memang sedang merasakan indahnya jatuh cinta. Aku merasa bunga-bunga cinta di dalam hatiku ini sedang bermekaran dengan indahnya.
Aku baru saja melakukan kencan pertamaku dengan seorang cowok yang sedang jatuh hati kepadaku, seperti halnya diriku kepadanya, meskipun belum terucap kata cinta secara langsung dari bibir kami berdua. Dia mengajakku kencan di sebuah Café yang seluruh ruangannya di design dengan warna merah muda, dengan meja berbentuk daun cinta dan berwarna merah muda pula, serta dengan hiasan setangkai bunga mawar segar di atas meja. “Ah, romantis bannngggeeeettttt …!” gumamku saat itu. Yach, mungkin inilah yang orang-orang bilang bahwa cinta itu indah, seindah bunga mawar merah. Dan, meskipun saat itu dia tidak membawa setangkai bunga mawar merah untukku, tapi hiasan setangkai bunga mawar merah di atas meja di Café itu sudah cukup membuat hatiku ini berbunga-bunga. Dan, yang membuat hati ini lebih berbunga-bunga lagi, aku seolah bisa melihat bunga mawar merah yang sedang mekar dengan indahnya dibalik tatapan matanya yang tajam kepadaku. “ah, aku yakin dia pasti seolah bisa melihat hal yang sama dibalik pandangan mataku kepadanya.” Gumamku.
Kau bawa diriku ke dalam hidupmu …
Kau sentuh cintaku dengan rasa sayang …
Lagu 11 Januari’nya GIGI terdengar terlantun dari nada dering ponselku.
1 message received. Begitu tertera tulisan ketika ku raih ponselku yang ku geletakkan di atas meja belajar di samping tempat tidurku.
Ku buka sms baru itu. Tertera sebuah nama ‘Tommy Cayank’. Ya, dialah cowok yang baru saja mengajakku kencan ke Café yang romantis abis itu. “ah, Tommy Cayank, baru aja kencan, masa udah kangen ma aku sih, hi…hi…hi…” gumamku sendirian sambil senyam-senyum.
“Hai, Amel, km td keliatan cuantik buanngggeeett lho n aq sueneng buanget. Mkc ya! Mkc banget. Good Night, Amel. Have a Nice Dream with me .” Begitu isi sms darinya.
“aq jg sueneng buanget coz km dah ngajak aq ke Café yg super romantis buaanngggeeett gitu. Mkc banget jg ya. Mkc buuuangeeettt deh pokoknya. Ya udah, km Good Night jg ya, Have a Nice Dream with me too ” balasku.
Ku lirik jam dinding di kamarku. Ah, sudah jam 23.00, biasanya jam segini aku sudah lelap tidur. Tapi, kali ini aku belum bisa tidur. “Ah, luar biasa dong berarti” gumamku. Gimana mau bisa tidur? Malam ini kan malam minggu. Kata orang malam minggu itu kan malam yang panjang, jadi sayang banget kalo dilewatkan begitu saja. Apalagi, aku baru saja melakukan my first date1 di sebuah Café yang romantis abis lagi. Gimana mau bisa tidur? So what gitu loh. Aku senyam-senyum sendirian.
Di atas tempat tidur itu, aku jungkal-jungkel gelisah tiada menentu. Aku merasa gelisah, tapi aku selalu saja senyam-senyum sendirian. Pada itu, aku teringat dengan buku diary-ku. Ya, aku pikir dari pada aku tidak bisa tidur gelisah tak menentu, lebih baik aku menuliskan perasaanku ini saja ke dalam buku diary-ku.
Aku segera beranjak bangun dari tempat tidurku menuju ke meja belajarku, mengambil sebuah buku diary berwarna merah muda bertuliskan ‘Love Notes’ di cover depannya.
Memegang buku diary-ku itu, aku jadi teringat dengan teman-temanku. Yach, tak lain karena buku diary-ku yang bertuliskan ‘Love Notes’ di cover depannya itu justru berisi catatan-catatan cinta teman-temanku. Lho, kok bisa? Yach, secara teman-temanku paling senang kalau curhat ke aku trus menuliskan unek-unek mereka di buku diary-ku itu, dan lagipula karena memang aku ini belum pernah jatuh cinta sebelumnya, alias belum pernah pacaran sama sekali. Dan, ini adalah untuk pertama kalinya aku merasakan jatuh cinta. Makanya, aku gelisah banget malam ini, sampai mau tidur aja sulitnya minta ampun.
Ku buka halaman buku diary-ku dengan acak sesukaku, lalu ku baca …
07 Januari ‘06
Hai, Amel..! tahu ‘gak, hari ini aku buahagia buanget, buahagia bbuuaanngggeeettt deh pokoknya. Tahu kenapa? Hari ini, aku baru aja jadian ama cowokku. Dia tadi mengajakku jalan-jalan ke pantai, lalu tau-tau dia ngungkapin perasaan cintanya ke aku. Oh, so surprised gitu loh! Waktu itu dia ngungkapin cintanya sambil berlutut di hadapanku dan memberiku setangkai bunga mawar merah yang indah, indaaaaaaahhh banget. Oh, so sweeeeeeeeeetttt! ah, ternyata memang benar kata orang, cinta itu memang indah, indaaaahhh buuaanngggeeetttt. 
By ; Dewi
14 Februari ‘06
Hai, Amel. Gw lagi sebel n bete banget hari ini. Kasian banget ya gw. Valentine Day kok malah sedih. Gw tadi abis nembak cewek, pikir gw hari ini pas banget buatku bilang cinta ke dia, momennya kan pas banget bertepatan dengan hari valentine, dan ini semua emang udah gw rencanain sebelumnya, karena gw yakin tuch cewek bakal nerima cinta gw. Eh, gak taunya tuch cewek malah nolak cinta gw mentah-mentah, di depan banyak orang lagi. Ah, swear! Malunya setengah mati gw! Sialan banget deh gw! It will be the worst Valentine Day I ever had2. Ah, ternyata cinta itu gak indah ya,Mel, cinta itu justru bikin sial banget gw.
By ; David
Aku tersenyum sendiri teringat ekspresi wajah David saat itu. Ku lanjutkan kembali membaca diary-ku.
18 Juni ‘06
Hai, Amel. Ini kedua kalinya gw nulis perasaan sebel gw di diary-loe. Loe masih ingat ‘kan waktu dulu gw ditolak mentah-mentah oleh cewek. Nah, sekarang gw juga baru aja ditolak cewek lagi. Sial, sial n siaaallll …! Tahu gak, Mel, kenapa dia nolak gw? Dia udah punya cowok, Mel. Ah, sialan gw! Ternyata selama ini gw cuma dijadikan mainan doank ma tuch cewek. Ah, bego’ banget gw ya, Mel, kok mau2nya dikibulin cewek. Ah, orang bilang cinta itu indah, tapi bagi gw cinta itu sial, sial n siaaallllaaannnn loe cinta! 
By ; David
Aku kembali cengengesan sendiri teringat ekspresi wajah David waktu itu. Ah, David, David. Sial ya sial, tapi jangan keseringan gitu donk! Gumamku sambil cengengesan sendiri. Kembali ku lanjutkan membaca diary-ku.
12 Desember ‘06
Ameeelllll…! Aku baru aja diputus ama cowokku gara-gara dia ketahuan kencan ama cewek lain lagi. Trus aku langsung aja tanya dia,”pilih aku ato dia?” eh, gak taunya cowokku bukannya minta maaf n milih aku malah dengan santainya milih cewek lain itu. Huh! Dasar cowok, kaya gak merasa berdosa aja dia. Hhhhh! Jengkel banget aku, benci, benci n benci banget aku pokoknya ama dia. Amel, kalo boleh aku mo ngeralat tulisanku yg dulu. Masih ingat ‘kan, Mel, aku dulu bilang kalo cinta itu indah, indaahhh banget. Tapi ternyata, cinta itu gak indah kok,Mel. Cinta itu menjengkelkan, menjengkelkan buaanngggeeetttt, ngeeettt, ngeeetttt deh pokoknya. Makanya Mel, kamu juga harus hati2 juga dengan cinta, karena aku yakin suatu saat nanti, kamu pun akan mengalaminya.
Desember Kelabu
By ; Dewi
Aku kembali cengengesan sendiri teringat dengan ekspresi kejengkelan raut wajah Dewi waktu itu. Namun, dibalik itu, aku juga tersadar membaca tulisan terakhir Dewi itu, bahwa cinta memang tak selamanya indah.
Dan, untuk pertama kalinya, aku menuliskan kisah cintaku sendiri di buku diary-ku ini.
11 Januari ‘08
Dear Diary,
Hai, Amel, aku tahu, hatimu saat ini sedang berbunga-bunga. Karena ini untuk pertama kalinya kamu merasakan jatuh cinta. Dan, aku juga tahu kamu pasti hendak bilang kalo cinta itu indah, indaaahhh banget seperti halnya Dewi dulu bilang. Tapi, kamu juga harus ingat, Mel. Kalo cinta itu seperti halnya kehidupan yang tidak bisa ditebak kemana arahnya. Cinta itu seperti halnya kehidupan yang kadang di atas dan sesekali di bawah. Jadi, meskipun kamu berharap semuanya akan baik2 saja, tapi bagaimanapun juga kelak kamu pun harus bersiap-siap untuk menerima kenyataan bahwa cinta itu tak selamanya indah.
Tapi, Mel, paling tidak, saat ini kamu sudah pernah merasakan betapa indahnya cinta. Dan, apa yang akan terjadi kelak, itu urusan nanti. Yang penting, apapun yang terjadi kelak dengan cintamu, hadapi saja dengan tenang hati dan senyuman.
By ; Amel ‘tuk Amel
Ku tutup buku diary ‘Love Notes’ku, lalu beranjak tidur, tidur lelap hanyut dalam mimpi indahku, mimpi indah akan cinta pertamaku.
1 Kencan pertamaku
2 Ini akan menjadi Hari Valentine terburukku.

1 komentar:

Amel..........SKA mengatakan...

cerita ini kaya memberi sebuah harapan untukku akan datangnya dia besok tangggal 11 januari 2008 g adil itu namanya........ngepas-ngepasin tau...!!!!